Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Lettering Peta : Pengertian, Fungsi, Macam dan Aturannya

Pengertian 

Lettering peta atau lettering pada peta merupakan istilah yang merujuk pada pengaturan teks atau huruf pada sebuah peta.

Lettering peta adalah proses pemilihan, pengaturan, dan penempatan teks-teks pada peta pada posisi yang paling optimal.

Lettering pada peta
Lettering 
Hal yang sangat terkait dengan lettering adalah labbeling.

Labelling peta adalah pendeskripsian, penamaan, dan klasifikasi objek atau fitur pada peta menggunakan atribut atau informasi yang terkait dengan objek tersebut.

Teks pada peta ini sering menjadi bagian yang penting dalam sebuah peta.

Secara keseluruhan, teks dan label harus mudah dibaca, mudah ditemukan, dan mudah diasosiasikan  dengan objek yang diacunya.

Lettering harus menunjukkan klasifikasi dan hierarki.

Lettering harus sesedikit mungkin mengganggu dan menyembunyikan konten lain dari peta.

Selanjutnya, tujuan lettering peta adalah untuk menambah kejelasan. Prinsip apa pun harus dikesampingkan oleh pembuat peta dalam situasi di mana kejelasan dan keterbacaan peta berkurang.

Penempatan huruf dan label peta juga dapat digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan dalam peta atau untuk menarik perhatian ke area peta tertentu.

Lettering pada peta, selain memperjelas pembacaan peta juga dapat menambah estetika (aesthetic) petanya.

Untuk itu, pengaturan teks pada peta atau lettering ini menjadi proses yang sangat krusial dan menentukan keberhasilan peta mencapai tujuannya.

Fungsi Lettering pada Peta

Teks pada peta menjelaskan informasi-informasi yang tidak dapat diungkapkan dengan mudah dalam bentuk visual lainnya.

Keberadaannya berfungsi untuk membantu proses pembacaan peta. Namun jika tidak diatur dengan baik, bisa saja teks ini akan mengganggu pembaca dan mengaburkan perhatian pembaca peta dari informasi utama peta.

Secara ringkas, fungsi lettering pada peta adalah sebagai berikut:

  1. memberikan keterangan berdasarkan data atribut objek yang dipetakan
  2. menuliskan informasi nama-nama pada peta atau toponim
  3. memberikan keterangan tambahan untuk mempermudah pembacaan peta
  4. menjadi pilihan alternatif dalam desain simbol peta.

Penjelasannya:

1. Memberikan keterangan berdasarkan data atribut objek yang dipetakan

Lettering pada peta berfungsi untuk memberikan keterangan tambahan pada objek kenampakan atau fenomena yang ada di dalam peta.

Peta menggunakan simbol-simbol visual dengan menggunakan variasi warna, ukuran, bentuk, tekstur dan yang lainnya.

Namun ada kalanya, simbol tersebut memerlukan bantuan berupa teks sebagai tambahan keterangan berdasarkan atribut objek agar peta lebih mudah dibaca atau dipahami. Hal ini dikenal sebagai label peta.

2. Menuliskan informasi nama-nama pada peta atau toponim

Selain itu, manfaat lettering pada peta adalah untuk menuliskan toponim atau nama-nama dalam peta. Misal untuk menuliskan nama kota, nama sungai, atau nama pegunungan.

3. Memberikan keterangan tambahan untuk mempermudah pembacaan peta

Dalam sebuah peta, terkadang diperlukan informasi tambahan  berupa teks atau narasi yang dibutuhkan untuk membantu pengguna membaca dan memahami peta.

Biasanya, keterangan ini ditampilkan dalam legenda.

Namun ada juga yang mencantumkannya menggunakan teks pada muka peta.

Lettering peta
Macam lettering
Macam-Macam Lettering pada Peta

Berdasarkan fungsinya, lettering atau teks pada peta dapat dibagi menjadi beberapa jenis:

  • teks yang memberikan keterangan objek (label)
  • teks yang menggambarkan variasi objek (simbol peta)
  • teks yang berupa nama-nama dalam peta (toponim)
  • teks sebagai keterangan lain yang mempermudah pembacaan peta

Prinsip dan Aturan Lettering

Agar lettering peta dilakukan secara efektif, beberapa panduan atau prinsip-prinsip yang bisa diikuti adalah:

  • Teks harus bisa menunjukkan hirarki objek, mampu menunjukkan mana yang lebih penting dan mana yang lebih tidak penting; juga menunjukkan tingkatan tomponim (missal desa-kecamatan-kabupaten-provinsi)
  • Teks harus bisa menggambarkan perbedaan kategorikal (untuk data nominal)
  • Teks harus selalu dapat terbaca sebagai penjelas objek titik, garis dan area yang diwakilinya.

Untuk memenuhi persyaratan tentang hirarki, variable yang dapat kita gunakan antara lain:

  • Variasi ukuran teks
  • Variasi ketebalan teks
  • Variasi jarak antar huruf
  • Variasi kecerahan warna
  • Variasi antara huruf capital dan huruf biasa.

Lalu, perbedaan kategorikal dapat diciptakan melalui:

  • Variasi warna teks
  • Variasi style/ shape dari font
  • Variasi roman vs italic

Lettering Peta
Macam lettering
Untuk lebih memahami bagaimana pengaturan teks atau lettering pada peta, simak penjelasan sebagai berikut:

Pengaturan huruf/ font

Pemilihan font dipengaruhi oleh gaya layout peta, fitur atau objek yang diberi label, fungsi teks, dan beberapa parameter lainnya.

Font dibedakan berdasarkan gayanya, yang terdiri dari karakter font beserta tinggi, lebar, dan ketebalan garis intrinsiknya.

Gaya huruf dulu didominasi oleh serif dan sans serif. Serif adalah garis kecil yang digunakan untuk menyelesaikan goresan utama sebuah huruf sedangkan sans (artinya tanpa) serif adalah huruf yang lebih bersih karena tanpa ada serif.

Selain serif dan san serif, terdapat pula jenis font yang “decorative” dan “script”. Font decorative merupakan font dengan “gaya” atau bentuk yang artistik yang membawa nuansa tertentu (Misal: Wild West). Sedangkan script font merupakan jenis font yang menyerupai tulisan tegak bersambung (misal: Lucida Handwriting).

Jenis font seperti ini jarang digunakan pada peta, apalagi peta resmi. Namun kita bisa memanfaatkan jenis font ini pada waktu-waktu tertentu, misal membuah peta untuk sebuah game.

Pengaturan style (Bold, italic)

Konvensi standar yang umum adalah fitur buatan manusia dan nama daerah ditampilkan dalam teks biasa atau tegak lurus dan untuk bentuk lahan, hidrografi, dan fitur lain dari lingkungan alam ditampilkan miring.

Namun, dengan kemungkinan pengecualian teks hidrografi, semakin jarang pendekatan ini dipatuhi secara ketat. Untuk teks hidrografi, kemiringan teks harus searah dengan aliran.

Pengaturan huruf kapital (Uppercase, Sentence case, lowercase)

Secara umum, penggunaan huruf kecil (tanpa huruf kapital/ lowercase) sangat jarang digunakan dalam sebuah peta.

Tidak ada aturan baku mengenai penggunaan huruf kapital pada peta.

Penggunaan huruf kapital semua (Uppercase) biasanya digunakan pada nama negara, provinsi, atau kota. Meskipun penamaan objek-objek tersebut juga dapat dilakukan dengan menggunakan huruf kapital di awal kata (Title case).

Sentence case biasanya digunakan untuk menuliskan label terkait atribut objek, atau untuk menuliskan informasi tambahan lainnya yang dibutuhkan.

Warna pada lettering

Lettering dalam peta biasanyaa menggunakan warna hitam, untuk membedakannya dengan warna-warna lain yang biasanya sudah terpakai sebagai warna objek pada peta.

Warna teks juga dapat dipilih untuk memudahkan pembaca peta melakukan asosiasi terhadap objek tertentu, misal warna biru untuk objek air atau warna hijau untuk objek vegetasi.

Tetapi warna ini bukan merupakan aturan pasti.

Teks yang berwarna akan lebih berguna jika diterapkan pada peta dengan warna yang sederhana. Jika peta dasar atau informasi tematik menggunakan warna-warna yang banyak, penggunaan banyak warna pada teks bisa jadi bermasalah.

Untuk mengatasi ini, masking atau halo biasa digunakan.

Warna pada lettering peta dapat digunakan sebagai salah satu hal yang bisa menunjukkan perbedaan secara kategorikal.

Penggunaan warna yang sama dengan rona yang berbeda (misal gradasi warna merah) juga dapat digunakan untuk menunjukkan visual hirarki. Tetapi penggunaan warna untuk menunjukkan visual hirarki akan sangat efektif jika digunakan bersama perbedaan ukuran.

Pengaturan ukuran

Ukuran huruf sangat efektif digunakan untuk menunjukkan visual hirarki.

Ukuran teks biasanya dinyatakan dalam ukuran point (pt).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah bisa jadi setiap font memiliki ukuran (dimensi) yang berbeda meskipun memiliki ukuran (size dalam pt) yang sama.

Secara konseptual, kita bisa membuat rancangan bahwa teks objek A akan lebih besar daripada teks objek B. Tetapi untuk ukuran pastinya, biasanya kita perlu melakukan trial untuk mendapatkan ukuran huruf yang paling optimal.

Pengaturan spasi

Pada peta, spasi huruf atau spasi antar kata ini dapat diatur untuk menambah keterbacaan atau ukuran teks.

Misal, pada pegunungan yang memanjang, kita bisa menggunakan spasi yang lebih besar agar nama pegunungan dapat ter-cover dan diwakili dengan baik oleh labelnya.

Pengaturan posisi atau penempatan teks

Penempatan teks dapat mengatur posisi label relatif satu sama lain dan membentuk bagian dari tata letak peta secara keseluruhan.

Teks yang ditempatkan dengan baik harus dapat dengan jelas mengidentifikasi objek atau fenomena yang dirujuk.

Penempatan yang optimal dalam seringkali membutuhkan tingkat intervensi oleh kartografer atau pembuat peta, tetapi biasanya hal ini diabaikan oleh pemula.

Pengaturan penempatan teks dapat dibagi berdasarkan objek yang diwakilinya (titik, garis, area).

Penjelasannya:

1. Titik

Objek atau informasi yang diwakili oleh suatu titik sering diberi label di sekitar titik tersebut.

2. Garis

Untuk objek linier, label biasanya ditempatkan sejajar dengan objek, atau untuk sungai, dapat dihaluskan mengikuti bentuknya secara umum.

Jika memungkinkan,teks lebih baik ditempatkan di atas daripada di bawah objek. Misalnya, nama jalan. Label yang ditempatkan di atas atau di bawah garis tidak boleh menyentuh atau melintasi objek yang dirujuk.

Untuk fitur yang panjang, misalnya jalan dan sungai, label harus diulang pada interval yang masuk akal untuk membuat fitur selalu dapat diidentifikasi oleh pembaca.

Posisi label lebih baik ditempatkan pusat atau tengah objek dan di mana ada ruang yang cukup untuk dapat dibaca dengan jelas. Bagian lain yang juga bisa digunakan adalah garis yang horizontal dan tidak berliku-liku.

3. Area

Secara umum, label untuk objek area ditempatkan, dan diatur jarak (spasi) dan ukuran untuk menunjukkan bentuk dan luas area objek yang dirujuk.

Namun, pada beberapa kasus, merentangkan label untuk meng-cover seluruh area objek juga belum tentu ide yang bagus. 

Untuk mengurangi “kekacauan” teks ini, prinsip hirarki visual dapat diterapkan. Jadi, kita sebagai pembuat peta harus memilih teks-teks mana yang lebih relevan atau penting dan menampilkannya berdasarkan urutan pentingnya teks atau label.

Umumnya, objek area diberi label di dalam poligon. Namun, akan ada beberapa keadaan di mana lebih baik menempatkan label pada posisi terbaik di luar poligon.

Sebagai contoh, nama pulau di mana labelnya tidak bisa masuk lagi ke dalam pulau tersebut atau di mana labelnya mengacu pada sekelompok pulau.

Selain karena faktor bentuk dan ukuran poligonnya, hal yang bisa membuat label diletakkan di luar poligon adalah terkait skala peta dan banyaknya label yang harus ditampilkan.

Pengaturan orientasi dan rotasi

Label pada peta dapat diputar untuk mendapatkan hasil terbaik. Rotasi dapat diatur, dengan mengatur sudut searah jarum jam dari arah utara.

Pengaturan pemenggalan dan multi-label

Pada beberapa keadaan, terkadang yang terbaik adalah membagi nama panjang menjadi dua atau lebih baris teks untuk memanfaatkan ruang yang tersedia atau menjadi representasi yang lebih baik atau sesuai dengan area tertentu.

Label alternatif, atau  multibahasa, atau objek yang membutuhkan lebih dari satu label juga bisa memunculkan teks menjadi dua baris.

Untuk multi-label seperti ini, kita bisa menggunakan pengaturan yang berbeda mulai jenis font, ukuran, warna atau style penulisan.

Penggunaan singkatan

Ketika tidak ada cukup ruang untuk label, dimungkinkan untuk menyingkat asalkan pengguna peta dapat dengan mudah menentukan apa arti setiap singkatan.

Selain metode untuk memperpendek string teks, kartografer menggunakan berbagai singkatan standar untuk menggambarkan fitur pada lanskap dengan gangguan minimal dengan cara yang mirip dengan penggunaan simbol.

Misal Tg untuk Tanjung, Gn untuk Gunung, dan Dn untuk Danau.

Masking atau halo

Masking adalah bentuk yang ditempatkan di bawah teks tetapi di atas bagian peta untuk membuat “wadah” teks agar dapat dengan mudah dilihat dan dibaca.

Sebagian besar perangkat lunak GIS menggunakan bentuk menyesuaikan huruf, dan menutupi peta yang mendasarinya, biasanya dengan warna putih, meskipun warna lain dapat diterapkan.

Warna ini juga bisa diberikan efek lain, misalnya transparansi, atau efek mengabur (fade out).

Callouts

Callout pada peta adalah teks dalam kotak (bisa juga bentuk lain, seperti balon), dengan garis yang menunjukkan fitur terkait (leader). Callout biasanya ditempatkan pada area muka yang “kosong” atau tidak banyak informasi.

Cara ini merupakan cara yang efektif untuk memberi label atau membuat anotasi data tanpa mengaburkan terlalu banyak detail.

Pembuatan callout harus dilakukan dengan hati-hati, karena terlalu banyak callout, apalagi dengan banyak garis leader, akan membuat kebingungan pada pembaca peta.

Pada peta interaktif, penggunaan callout lebih banyak lagi digunakan, misal untuk menampilkan teks yang panjang, atau menunjukkan gambar atau foto.Biasanya, terdapat simbol atau teks tertentu yang jika di klik, atau kena kursor, callout baru akan ditampilkan.

Contoh Lettering Peta

Teks pada objek titik seperti objek kota, ditempatkan di dekat objeknya, biasanya di samping kanan, atau diletakkan agak ke atas/ ke bawah.

Dalam sebuah peta penulisan lettering untuk sungai  atau objek linear lainnya  biasanya mengikuti garis (bahkan mengkuti lengkungannya), diletakkan sedikit di atas atau di bawah garis.

Untuk objek berupa area atau poligon, kita harus memperhatikan cakupan dan luasan dari poligon tersebut.

Adanya batas dan luasan area ini membuat pilihan penempatan teks menjadi semakin banyak. Hal yang harus diperhatikan adalah teks tersebut harus selalu terbaca tepat dengan objek yang diwakilinya.  

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan

Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Lettering Peta : Pengertian, Fungsi, Macam dan Aturannya"